Sabtu, 28 November 2009

il film... le personnage... die Frauen

"A man's face is his autobiography.
A woman's face is her work of fiction."


(Oscar Wilde)

Karakter wanita atau aktris dalam film selalu menjadi sesuatu yang memberikan perhatian tersendiri bagi saya. Terlebih karena kadang-kadang keberadaannya hanya sebagai pelengkap atau pemanis semata dan terjebak dalam stigma dunia film atau lebih tepatnya, laki-laki, mengenai imej seorang gadis atau wanita (I mean you, Megan Fox!). Tapi ada beberapa yang menarik perhatian saya, selain karena keunikan dan kekuatan dari karakternya, bisa jadi juga karena saya, mmm katakanlah, terangsang dan terpikat secara seksual - in a good way. (Catatan: beberapa di antaranya mungkin terkesan repetitif tapi karena ini membicarakan tentang wanita, saya rasa tidak ada yang akan terdengar membosankan):

Julie Delpy - Before Sunrise; Before Sunset



THE ROLE: Celine

Sedang dalam perjalanan di sebuah kereta menuju ke Paris sampai seorang laki-laki tak dikenal mengajaknya untuk turun di Vienna, dan dia mengatakan ‘ya’. Lalu dimulailah ‘perjalanan filosofis’ diantara keduanya. Mereka berjalan-jalan mengelilingi tempat-tempat bersejarah di Vienna, berciuman di atas sebuah ferris wheel, bertemu dengan seorang pengemis yang membuatkannya puisi, melakukan drama percakapan di sebuah kafe, lalu bermalam di taman kota dan semua yang dilakukannya hanya semakin membuktikan bahwa ia seorang gadis yang pintar, berselera bagus, independen, percaya diri dan tentu saja, cantik. Ia mungkin tidak selalu benar tapi ia punya pendapatnya sendiri tentang cinta, hidup, agama, dan apa yang mereka temui sepanjang perjalanan. “God is like a space. A space between you and me.” Mereka berpisah keesokan paginya lalu bertemu lagi 9 tahun kemudian, kali ini di Paris. Memasuki usia 30-an, Celine bekeja sebagai seorang enviromentalis (how cool!) dan tumbuh sebagai seorang wanita dewasa. Bercakap-cakap sambil mengitari Paris tentang pertemuan pertamanya dan mengapa mereka tidak bertemu lagi tak lama setelahnya ditambah dengan hal-hal lain yang semakin membuat saya ingin bercinta dengan pikirannya. They love each other but they already have their own lives. But don’t worry, because at the end she sang a waltz to him with her guitar, and it’s so relaxing!

Winona Ryder - Reality Bites


THE ROLE: Lelaina Pierce

The icon of the generation X. Mahasiswi dengan camcord-nya, merekam sebuah dokumenter tentang kehidupan posteducation di antara teman-temannya (I don’t really know what she was doing). Dan tentu saja, ia jatuh cinta. Dan tentu saja, untuk menambah kesan klise, ia dihadapkan pada dua orang laki-laki. Selain dari kecantikannya, keputusannya ketika memilih antara kehidupan materialis dan filosofis membuatnya semakin mudah untuk disukai. Muda, unik, sedikit ceroboh, agak keras kepala, merokok, dan dia menari-nari di sebuah pom bensin."Hey, I'm a non-practicing virgin." Go Laney!



Juliette Lewis - What's Eating Gilbert Grape?



THE ROLE: Becky

Likes to travel around the country in a trailer with her grandmother. Likes to watch the sunset. Likes to throw a good joke. Likes to smile. Likes to swim in a river. Likes to do bicycling. Likes a boy who has a mentally handicapped brother. Simply not a big-city-girl type and that’s what so cool about her.


Audrey Tautou - Amelie


THE ROLE: Amelie Poulain

What a lovely character! Dia sangat suka berkhayal, memikirkan berapa banyak orang yang merasakan orgasme di Paris, membayangkan pemakaman yang megah saat ia meninggal nanti, memperhatikan lalat di dalam sebuah film, membayangkan bentuk awan sesukanya, dan yang paling penting, kegemarannya untuk diam-diam menolong orang lebih besar daripada kegemarannya untuk bicara (it can’t be any better than this!). Dia punya cara yang unik dalam menjalani hidup termasuk dalam menemukan cintanya dan itu akan membuat setiap orang mudah untuk menyukainya. ;)



Melora Walters - Magnolia



THE ROLE: Claudia Wilson Gator

Self-destruct but lovely. Depresi karena mendapatkan pelecehan seksual dari ayahnya sendiri, bercinta dengan seseorang yang tidak dikenal, menghisap kokain sambil mendengarkan musik dan menyalakan TV bersamaan dengan volume yang besar, lalu berkencan dengan seorang polisi yang menggrebek rumahnya. But still, she looks lovely, especially when answering the officer’s questions. Kalau berkencan dengannya, pastikan jangan memintanya untuk membuatkan segelas kopi dan jangan malu untuk menceritakan setiap pengalaman memalukan yang pernah terjadi di hidupmu, then she’ll give you a free kiss.


Scarlett Johansson - Lost in Translation


THE ROLE: Charlotte

Culture shock dan laki-laki paruh baya adalah formula yang tepat bagi perempuan untuk bisa tertawa sepanjang hari, pergi ke klub penari telanjang, dikejar-kejar oleh sekelompok anak muda Jepang dengan senjata api, ber-karaoke dengan orang-orang asing, tidur bersama tanpa harus melibatkan seks, dan having the worst lunch ever because you have to cook the food by yourself. Dan pada akhirnya, dia akan tahu jawaban dari pertanyaan: Why am I here? What am I doing? Is this as good as it gets? Dan hidup tidak akan sama lagi.


Kate Winslet - Eternal Sunshine of the Spotless Mind




THE ROLE: Clementine Kruczynski

Seseorang bisa dengan mudah mengenali jenis perempuan mana yang tidak boleh sedikit saja dikecewakan perasaannya. Karena kalau seseorang menyakiti hati seorang perempuan impulsif yang gemar mengganti warna rambutnya, bekerja di toko buku, dan menyatakan untuk tidak bermain-main dengan namanya saat berkenalan, maka ia akan dengan mudah menghapus ingatan akan seseorang yang ia benci sampai ke akar-akarnya, literally. Tapi kalau dia memang benar-benar telah mencintai orang tersebut, maka dia akan datang ke dalam pikirannya, berpetualang, membisikkan padanya untuk bertemu di suatu tempat (“Meet me… in Montauk…”), dan paginya, she’ll become a girl just like when you first met. Sweet!


Natalie Portman - Garden State



THE ROLE: Sam

Low-profile and unique. Di awal perkenalan ia akan bilang bahwa ia suka berbohong dan tak tahu kenapa ia terus melakukannya, dia tahu cara untuk menghentikan seekor anjing yang sedang bermasturbasi, paham mengenai lagu yang dapat merubah hidup seseorang, suka melakukan gerak-gerik yang aneh ketika merasa unoriginal (?), memiliki pet cemetery di pekarangan rumahnya, dan kalau kamu kebetulan orang yang bermasalah, seperti pernah mendorong ibu kandungmu hingga lumpuh, maka kamu akan senang berteman dengannya. Because she will listen non-judgmentally to you and make you don’t want to waste anymore of your life without her in it.


Julie Delpy - 2 Days in Paris



THE ROLE: Marion

Prancis tidak hanya menghasilkan perempuan cantik dan manis tapi juga eksentrik. Dengan membawa pacarnya yang berasal dari Amerika, ia menunjukkan kehidupannya, keluarganya, dan kota Paris yang jauh berbeda dari apa yang biasa ditulis di sebuah brosur agen perjalanan. Semuanya begitu unik, bahkan untuk ukuran orang Amerika. Dia memiliki sebuah kamar tidur yang kecil, dan yang membuat saya iri, sebuah rak berisi banyak sekali buku, termasuk di antaranya sebuah Bible yang di dalamnya terdapat sebuah foto telanjang sang mantan pacar dengan tiga buah balon gas terikat di alat kelaminnya. She’s way too eccentric, and the coolest part is, she doesn’t even realize it!



Rachel Weisz - The Constant Gardener



THE ROLE: Tessa Quayle

An ideal picture of mature woman. Memprotes perbuatan PBB terhadap Afrika di tengah perkuliahan, memiliki suami seorang delegasi Inggris untuk Afrika, memiliki jiwa aktivis yang bermisi untuk mengatasi kemisikinan di Afrika, dan akhirnya, dibunuh secara brutal di Kenya Utara akibat konspirasi politik. Garis besarnya adalah, dia adalah seorang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, memiliki angan-angan yang besar untuk membuat dunia jadi lebih baik, dan ditakuti oleh para politisi sehingga ia harus mereka bunuh. And once again, don’t forget, she’s a woman.



Charlotte Gainsbourg - The Science of Sleep



THE ROLE: Stephanie

Simple and ordinary girl. Living a real life. Tapi kalau kamu menghabiskan waktu berdua di kamar apartemennya, dia akan menunjukkan sisi lain sebagai seorang yang kreatif, imajinatif, dan tahu cara mengisi waktu luangnya dengan menyenangkan, termasuk membuat prakarya hutan di atas sebuah perahu di atas lautan cellophane. Tapi, bagian yang tersulit adalah jangan terlalu terobsesi dengannya atau mengajaknya menikah karena ia akan menjawab: “First, I don’t believe in marriage. Second, you don’t want to live with me. And third, are you out of your mind?” Dan seperti yang terjadi, dia memang hanya bisa didekati lewat mimpi. Damn!

Ellen Page - Juno


THE ROLE: Juno MacGuff

Sixteen years old, high school student, and pregnant. But instead of gloomy, whining, near-end-future teenage girl life story, she just keeps it cool and easy. Way to go! Tic-tac ahoy!


Penelope Cruz - Vicky Cristina Barcelona


THE ROLE: Maria Elena

Check this out: Seorang perempuan suicidal dan sedikit temperamen kembali ke rumah mantan suaminya yang hidup dengan pacar Amerika-nya dan tentu saja itu hanya membuatnya menjadi semakin pencemburu. Beberapa hari berlalu, pacar baru sang mantan mengenalnya lebih jauh sebagai seorang seniman berbakat, pandai melukis (dimana gaya melukisnya ‘dicuri’ oleh sang mantan suami), bermain piano, artistik, mendalami fotografi, unik, free-thinker, kharismatik, and the fact that the ex-husband always try to find her in every women he met (inspirational Maria!), dan itu sudah cukup untuk membuat sang pacar baru balik mencemburui dia habis-habisan. Puncaknya, mereka berciuman, tentu saja dengan dia sebagai pusatnya. So, kesimpulannya adalah, she’s kind a woman who can’t be rejected even though she feels that way. Sebagai tambahan, dia terlihat I don’t know how to describe it saat mengenakan topi bundarnya.


Anne Hathaway - Rachel Getting Married


THE ROLE: Kym

Berapa batas waktu toleransi buat seorang perempuan yang dirawat di panti rehabilitasi untuk menghadiri acara pernikahan saudarinya? Sekedar gambaran saja, ia akan bertengkar dengan saudarinya bila mengetahui ternyata ia tidak dipilih sebagai maid of honor, ia akan bertengkar dengan saudarinya karena ia akan mengatakan hal yang memalukan di tengah perjamuan keluarga, ia akan bertengkar dengan saudarinya karena ditempatkan di meja yang tidak ia sukai di acara pernikahan nanti, ia akan bertengkar dengan saudarinya karena ia menceritakan kepada temannya bahwa ia berasal dari keluarga yang gemar menyiksa anak. Tapi ketika ia kembali ke rehab, semua orang akan merindukannya dengan cepat. That is so unfair!



Emma Roberts - Lymelife



THE ROLE: Adrianna Bragg

Kalau kebetulan jatuh cinta dengan seorang perempuan yang tidak tahu atau mungkin tidak peduli bahwa kamu mencintainya sejak umur 8 tahun, dating with older boy and treating you like a little brother, membenci ibu kandungnya sendiri (“She’s a big fat whore!”), menyelipkan botol anggur di ruang pengakuan dosa pada malam natal dan memperlihatkan belahan dada-nya cuma-cuma, menghisap ganja di rumah, dan berciuman di depan umum, maka kamu cuma perlu patah hati, be a good boy just like she wants you to, lalu menyebarkan gosip: “I fingered her and it was like the inside of a jelly donut.” Hasilnya? Ia akan mengatakan (in style)bahwa ia sebenarnya sangat menyukai kamu dan membisikkan di telingamu bahwa dia masih perawan. And the next thing is she’ll be a nice, beautiful, and shy girlfriend. Man, that’s 60’s!



Kristen Stewart - Adventureland


THE ROLE: Em Lewin

Anak seorang ayah yang kaya dan mahasiswi NYU, tapi ia memilih pekerjaan sebagai penjaga sebuah theme park (a good start) karena ia membenci ibu tirinya dan memilih untuk bisa keluar dari kehidupan rumah. Hasilnya? Ia menjadi pacar gelap seorang teknisi sementara ia berkencan dengan rekan kerjanya yang baru, sesama mahasiswa, sementara teman kencannya itu mengencani rekan kerjanya yang lain. So, everything is ruined! Tapi itulah susahnya berada di dunia nyata sebagai seorang remaja, semuanya serba salah dan hanya kesenangan sementara yang didapat. Tapi setidaknya ini lebih baik daripada harus terlibat dalam vampire-ized romance story.


Rachel Weisz - The Brothers Bloom



THE ROLE: Penelope Stamp

Apa hal terbaik yang bisa terjadi pada seorang perempuan rumahan? Jawabannya adalah: “I collect hobbies. I see someone doing something I like, and I get books and I learn how to do it.” Jadi dia bisa dengan lancar memainkan piano, biola, gitar akustik, sitar, melakukan karate, akrobat, skateboard, break-dance, ping pong, sulap kartu, menjadi DJ, membuat origami, dan yang terkeren membuat pinhole camera dari buah semangka. Maka jangan heran kalau dia justru merasa menjadi perempuan menyedihkan, tidak bisa menyetir mobil dengan benar, tidak bisa menikmati percakapan, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika sedang jatuh cinta. Tapi kalau kamu mengajaknya ke dalam skema perbuatan kriminal yang mendebarkan, dia akan dengan sangat senang hati melakukannya. But be careful, she’s smart.


Melanie Laurent - Inglourious Basterds


THE ROLE: Shosanna Dreyfus

Kalau seorang perempuan berhasil lolos dari pembantaian keluarganya oleh Nazi lalu beberapa tahun kemudian mendapatkan pekerjaan di sebuah gedung bioskop yang akan digunakan oleh para jajaran utama Nazi untuk menonton film, maka itulah yang disebut sebagai keberuntungan. Dan tak hanya itu, ditambah lagi dengan seorang prajurit teladan Nazi yang jatuh cinta padanya maka tentu saja tidak ada rencana lain yang lebih hebat dari usaha balas dendam. Shosanna bukanlah perempuan yang tenggelam dalam kesedihannya, tapi ia tampil sebagai sosok yang dingin, tenang, kuat, seakan tidak peduli lagi dengan apa yang menimpa hidupnya tapi di dalamnya ia menyembunyikan sesuatu yang kejam (a woman who hides something always turns me on). Sebagai nilai tambah, ia menyukai dan mendalami karya-karya film Eropa.


Zooey Deschanel - (500) Days of Summer


THE ROLE: Summer Finn

Absolutely Beautiful + Believe that woman could being free and independent + "I don't actually feel comfortable being anyone's anything" + "Ok. I, like being on my own. I think relationships are messy and people’s feelings get hurt. Who needs it? We’re young, we live in one of the most beautiful cities in the world; might as well have fun while we can and, save the serious stuff for later" + A very good taste in music & fashion too = A Perfect Heartbreaking Machine for Men!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar