Rabu, 30 November 2011

Put a man and a woman in a single scene, make up a memorable act or short line, describe their love to each other in a cute way, then mix it with good yet unfamiliar music. And so the audience will buy your DVD


"Stories don't have a middle or an end anymore. They usually have a beginning that never stops beginning."

(Steven Spielberg)

"Come Here..."
Before Sunrise


A record store. Pick any vinyl record with an enticing front cover. Enter the music lounge. Play it on a gramophone. Just listen to the song. Then start being a secret admirer of someone standing next to you. Start pretending you're listening to the record. Start feeling each other. Start loving. Well, it's a good place to fall in love anyway. A good start.

Now imagine mp3 and an earphone.

"As always, she was late"
The Royal Tenenbaums

Baumer baru saja pulang ke kota kelahirannya dari sebuah plesiran panjang mengelilingi samudera. Sesampainya di sana, ia hendak dijemput oleh Margot, adik tirinya, yang sudah lama tidak ia lihat. Pertemuan keduanya menjadi emosional mengingat sikap Baumer yang diam-diam sudah lama memendam cinta pada Margot. Terlebih lagi, kepergian Baumer mengarungi lautan sebenarnya didorong oleh rasa sakit hati yang mendalam karena Margot ternyata menikahi pria lain. Maka pertemuan mereka di dermaga ini menjadi momen spesial yang mungkin harus kembali dirasakan Baumer secara diam-diam. Cukuplah hanya memandangnya berjalan mendekat dari kejauhan. Cinta terlarang? Sepertinya bukan. Ini hanya kisah cinta lain di mana seseorang kebetulan jatuh cinta pada saudari angkatnya sendiri.


Gwyneth Paltrow berjalan mendekat dari kejauhan. 
Mungkin itu juga yang dilihat Chris Martin suatu kali.


"Good luck exploring the infinite abyss!"
Garden State


"Hey! You too."
Us too.


"Meet me in Montauk!"
Eternal Sunshine of the Spotless Mind

Sebelum scene ini:

Joel yang pemalu, Clementine yang eksentrik, keduanya berpacaran setelah berkenalan di sebuah pantai bernama Montauk. Keduanya menjalani pahit-manis hubungan sampai akhirnya sebuah pertengkaran memisahkan keduanya. Sial bagi Joel karena sehabis perpisahan itu, Clementine langsung menghapus ingatan akan dirinya di sebuah klinik spesialis penghapus memori. Tak mau berlama-lama sakit hati, Joel pun memutuskan untuk melakukan hal yang sama. Singkat cerita, Joel menjalani proses penghapusan ini dalam kondisi tertidur di atas kasurnya sementara dua orang teknisi menangani semuanya. Cerita lalu berpindah tempat ke dalam kepala Joel. Semua memori yang menyangkut masa-masa kebersamaannya dengan Clementine dihapus perlahan-lahan dari mulai memori yang terakhir sampai ke memori yang paling awal yaitu ke waktu pertemuan mereka yang pertama kalinya terjadi. Di tengah-tengah proses penghapusan itu, Joel menyesali keputusannya namun tidak mampu berbuat apa-apa karena dalam realita dia tengah terbaring tidur. Yang bisa ia lakukan hanyalah melewati kembali kenangan yang telah lewat lalu bangun tidur dengan ingatan nol tentang Clementine. Maka dalam kepasrahan itu, puncaknya adalah saat dia harus kembali ke saat malam pertemuan pertama mereka di mana Clementine dengan iseng mengajak Joel untuk menerobos masuk sebuah rumah yang ditinggal penghuninya (Joel yang resah lari kabur keluar saat Clementine pergi ke lantai atas untuk mengacak-acak tempat tidur). Kali ini, mereka harus berpisah selamanya. ("I walked out the door. There's no memory left").

Namun kemudian Clementine memanggilnya ("Come back and make up a good-bye at least. Let's pretend we had one") dan berbisik tentang Montauk dengan latar belakang rumah (memori Joel) yang berangsur-angsur runtuh.


Sesudah scene ini:

Joel bangun di suatu pagi dalam keadaan bingung. Ia bersiap untuk menjalani rutinitasnya ke tempat kerja. Di stasiun kereta, ia gelisah dan memutuskan untuk membolos lalu pergi ke pantai Montauk tanpa alasan tertentu. Pokoknya pergi saja. Di sana ia bertemu lagi dengan Clementine dan berkenalan lagi ("Have we met before?") dan bla bla bla.

Jadi, meet me in Montauk, bukan sekedar tentang pertemuan (meet) atau sebuah kenangan indah (Montauk), tapi lebih daripada itu, saya harus menuliskannya dengan senyum yang manis, adalah takdir.   


"I just wanted to come here, and say something important"
Magnolia


(Very quiet, almost inaudible. Aimee Mann's "Save Me" plays in the background.)

Officer Jim Kurring: I just wanted to come here, to come here and say something, say something important, something that you said. You said we should say things and do things. Not lie, not keep things back...these sorts of things that tear people up. Well, I'm gonna do that. I'm gonna do what you said, Claudia. I can't let this go. I can't let you go. Now, you...you listen to me now. You're a good person. You're a good and beautiful person and I won't let you walk out on me. And I won't let you say those things...those things about how stupid you are and this and that. I won't stand for that. You want to be with me...then you be with me. You see?

(Claudia looks at the camera, with tears in her eyes, and smiles. She does.)

4 komentar:

  1. Gw langsung nyari lagu Come Here di youtube habis nonton before sunrise :)

    BalasHapus
  2. Jangan lupa nonton sambungannya: Before Sunset.
    Lagu "A Waltz for A Night" yg dinyanyiin akustikan ama Julie Delpy di part terakhir film juga cukup menampol hati :)

    BalasHapus
  3. Quiz Kid Donnie Smith: "I don't know where to put things, you know? I really do have love to give! I just don't know where to put it!"

    yeah...

    BalasHapus
  4. Instead of a movie, I'd rather to consider "Magnolia" as a book though. There are just so many great lines in it that I'd like to mark those with a shiny-colored stabilo!

    BalasHapus